Petilasan Prabu Siliwangi di Majalengka
Tanah Pasundan tempo dulu selalu diidentikan dengan kisah orang berpengaruh Raja Pajajaran Prabu Siliwangi. Sejumlah tempat diyakini sebagian penduduk Jawa Barat sebagai petilasan (persinggahan) Sang Raja seperti di Majalengka.
Di Majalengka petilasan Prabu Siliwangi itu berada di Kampung Pajajar, Desa Pajajar Kecamatan Rajagaluh.
Prabu Siliwangi dianggap sebagai Raja Pajajaran terbesar oleh masyarakat Sunda. Kerajaan tersebut berdiri pada masa klasik atau masa Hindu/Buddha.
Masyarakat Rajagaluh percaya Prabu Siliwangi pernah berkunjung ke tempat ini.Petilasan Prabu Siliwangi relatif mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat.
Jarak situs dari Kota Majalengka sekitar 15 km. Sebelum mencapai situs, pengunjung melewati permukiman Kampung Pajajar. Situs yang tidak ubahnya seperti taman ini dilengkapi areal parkir memadai.
Lingkungan situs masih terjaga keaslian dan keasriannya ini masih dipenuhi oleh pepohonan yang lebat.
Fauna seperti monyet liar masih bisa dijumpai di lokasi ini. Di dalam areal seluas ekitar 5 hektare ini terdapat 7 mata air dengan air yang sangat jernih.
Tiap mata air mempunyai kegunaan yang berbeda. Untuk berbagai kepentingan, peziarah sering mendatangi lokasi ini.
Selain ke tujuh mata air tersebut, terdapat tinggalan batu alam yang sering diziarahi. Batu tersebut berukuran cukup besar dan terletak di dalam cungkup.
Di dalam cungkup tersebut terdapat juga ruang untuk beribadah. Di bagian lain terdapat menhir yang terletak di dalam cungkup. Menhir tersebut selau ditutupi dengan kain putih.
Di samping itu, terdapat selubung berwarna kuning yang disangga empat tiang pipa besi. Di depan menhir terdapat tempat membakar kemenyan. Menhir ini merupakan objek yang banyak dikunjungi, tertutama para peziarah. Selain itu, di lokasi ini terdapat kolam yang cukup besar dan berair jernih.
Petilasan ini tidak berdiri sendiri, di sebelah barat petilasan terdapat objek purbakala yang masih kurang mendapat perhatian. Di daerah yang termasuk wilayah Desa Indrakila terdapat bukit kecil yang ditumbuhi tanaman keras.
Pada bagian ini terdapat beberapa batu alam yang berukuran cukup besar yang pada bagian puncaknya terdapat tegak batu tegak berukuran kecil.
Tempat ini dikeramatkan oleh masyarakat sekitar mengingat tokoh Prabu Siliwangi adalah Raja Pajajaran yang besar, dihormati dan sangat disegani oleh masyarakat di tatar Sunda (Jawa Barat).
Sumber: Disparbud Jabar, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar